Ruang Lingkup Perhotelan dan Masalah Industri Pariwisata di Indonesia

Hotel Ibis Makassar City Center

Pengertian Hotel

Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.
     Dengan mengacu pada pengertian-pengertian tersebut di atas, dan untuk penggolongan hotel di Indonesia, pemerintah menurunkan peraturan yang dituangkan dalam surat keputusan Menparpostel, bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan, penginapan, makan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hotel adalah:
  1. Suatu jenis akomodasi 
  2. Menggunakan bangunan fisik. 
  3. Menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya 
  4. Diperuntukkan bagi umum 
  5. Dikelola secara komersial, yang dimaksud dengan dikelola secara komersial adalah dikelolah dengan memperhitungkan untung atau ruginya, serta yang utama adalah bertujuan untuk mendapatkan keuntungan berupa uang sebagai tolak ukurnya.
hospitality, yaitu: keramahtamahan sebagai suatu bentuk penerimaan (penyambutan) untuk memberikan kenyamanan; atau secara praktis menciptakan suasana nyaman sebagai bentuk layanan.
Industri hospitality dapat juga didefinisikan sebagai industri yang berhubungan dengan sifat keramahtamahan, pelayanan, dan memberikan kenyamanan kepada konsumen. Manajemen hospitality di sisi lain lebih berfokus ke arah studi mengenai tata kelola perusahaan berkaitan dengan penyediaan layanan akomodasi secara profesional.

Beberapa aspek manajemen hospitality:
Studi terhadap manajemen hospitality lebih banyak menekankan pada aspek bisnis dari suatu kegiatan operasional hospitality, seperti misalnya pengaturan keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, dll. Dengan tidak melupakan aspek-aspek penting seperti operasional hospitality, manajemen f&b, manajemen kantor depan, manajemen tata graha, manajemen pengelolaan acara, dan terutama esensi layanan pariwisata.

Beberapa pilihan karier pada bidang industri hospitality diantaranya:
-Travel & Pariwisata
-Layanan Penerbangan & Pelayaran Pesiar
-Hotel, Apartemen, Restoran, Katering
-Penyelenggaraan Acara (Rapat, Eksibisi, Konvensi, dll.)
-Hiburan (Entertainment)
-Humas, Pemasaran dan Penjualan
-Spa, Health & Sports Club
-Sarana Rekreasi
-Dan berbagai atraksi hospitality lainnya.
Ruang Lingkup Usaha Perhotelan
     Hotel merupakan wadah yang menyediakan sarana tempat tinggal sementara (akomodasi) bagi umum, yaitu : orang-orang yang datang dengan berbagai ragam tujuan, maksud serta keperluan ke daerah di mana hotel berdomisili.

Hotel memilih domisilinya di tempat-tempat atau di lingkungan daerah yang memiliki potensi untuk dikunjungi, seperti panorama, adat istiadat masyarakat, social, budaya, sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan, keagamaan dan pusat kegiatan spiritual dan lain-lain.

Hotel sebagai tempat tinggal sementara harus dapat mencerminkan pola kebudayaan masyarakatnya dalam arti yang luas.

Hotel diharapkan dapat mencerminkan suasana hunian yang dinamis, kreatif, serta dapat menciptakan suasana yang homogeny di tengah-tengah suasana yang heterogen di daerah di mana hotel berlokasi.
   
Fasilitas Usaha Hotel
Hotel merupakan bagian yang integral dari usaha pariwisata yang menurut Keputusan Menparpostel disebutkan sebagai suatu usaha akomodasi yang dikomersialkan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas sebagai berikut :
1. Kamar tidur (kamar tamu)
2. Makanan dan minuman
3. Pelayanan-pelayanan penunjang lain seperti :
    a. Tempat-tempat rekreasi
    b. Fasilitas olah raga
    c. Fasilitas laundry, dsb

Hotel merupakan usaha jasa pelayanan yang cukup rumit pengelolaannya, dengan menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dipergunakan oleh tamu-tamunya selama 24 jam (untuk klasifikasi hotel berbintang 4 dan 5). Di samping itu, usaha perhotelan juga dapat menunjang kegiatan para usahawan yang sedang melakukan perjalanan usaha ataupun para wisatawan pada waktu melakukan perjalanan untuk mengunjungi daerah-daerah tujuan wisata, dan membutuhkan tempat untuk menginap, makan dan minum serta hiburan.
 Di samping itu seringkali disediakan sarana penunjang seperti: fasilitas olahraga, bisnis centre, kolam renang, musik hidup,dan jenis atraksi lainnya. Layanan yang ramah mulai dari pimpinan puncak sampai dengan karyawan pelaksana diperlukan untuk memberikan kepuasan kepada setiap tamu.
 
Adapun fasilitas yang di miliki hotel biasanya sebagai berikut :
  • Jasa penginapan
    Pelayanan makan dan minum
    Jasa laundry
    Jasa bawa’an
    Jasa penggunaan perabot dan lainnya
    Jasa menyediakan kebutuhan bagi wisatawan yang bermalam di hotel

Departemen Dalam Hotel


1. Room Departement:
  • Front Office, berfungsi dalam memberikan pelayanan pada bagian depan hotel 
  • Room Division, berfungsi dalam administrasi yang berkaitan dengan kamar 
  • Housekeeping, berfungsi dalam masalah penyiapan dan pembersihan kamar 
  • Reservation, berfungsi menerima reservasi dari tamu dan agen 
  • Roommaid/Roomboy, berfungsi menyiapkan dan membersihkan kamar 
  • Bellboy, memberikan pelayanan mengantar & membawa barang tamu 
  • Operator, berfungsi memberikan pelayanan melalui telepon

2. Food & Beverage Departement:
  • Cook, berfungsi menyiapkan menu sesuai order dan bertugas pd F & B produksi 
  • Steward, berfungsi membantu cook membersihkan peralatan dapur 
  • Waiter/Waitress, berfungsi memberikan pelayanan pd tamu dan bertugas pada F & B service

3. Accounting Departement:
  • General Cashier, berfungsi mengadministrasikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bertugas pada back office 
  • Income auditor, berfungsi melaporkan pendapatan hotel dan bertanggung jawab atas pengendaliannya 
  • Credit, berfungsi melakukan analisa kredit kredit dan kebutuhan modal kerja hotel 
  • Staff (accounting Receivable, Acconting Payable), berfungsi membantu pengadministrasian piutang dan hutang 
  • Marketing/Sales, berfungsi dalam administrasi pemasaran hotel 
  • Personnel, berfungsi dalam administrasi karyawan hotel

4. Monor Departemen:
  • Operator, berfungsi memberikan pelayan telepon 
  • Laundry, berfungsi memberikan pelayan laundry 
  • Sport, berfungsi memberikan pelayanan fasilitas olahraga 
  • Sauna dan lain-lain

5. Fungsi Lain:
  • Purchasing, berfungsi melakukan pembelian barang keperluan hotel 
  • Security, berfungsi menjaga keamanan hotel 
  • Houseman, berfungsi melakukan pembersihan area luar kama

Poin Penting Masalah Industri Pariwisata Indonesia

 Perkembangan pariwisata saat ini demikian pesat, dan merupakan fenomena global dengan melibatkan jutaan manusia baik di kalangan masyarakat industri pariwisata maupun penggunanya. Kegiatan pariwisata dan obyek wisata di suatu daerah akan menyebabkan terciptanya lapangan kerja baru, sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya.
Di Indonesia sendiri pariwisata merupakan bagian dari sektor industri yang memiliki prospek dan potensi yang cukup besar untuk dikembangakan. Peluang tersebut didukung oleh berbagai kondisi seperti letak dan keadaan geografis yang sangat baik, lapisan tanah yang subur,panorama yang indah serta didukung oleh flora dan fauna yang memperkaya pesona dari berbagai objek wisata di Indonesia.Namun apa yang terjadi pada kondisi industri pariwisata Indonesia saat ini?. Berbagai macam masalah membuat industri pariwisata Indonesia menjadi kurang berkembang. Berikut adalah 5 [lima] poin penting dalam masalah industri pariwisata.

 
  • Infrastruktur
Promosi dan pemasaran produk wisata memang hal yang penting dalam dunia pariwisata tetapi hal yang tidak kalah penting dalam industri pariwisata adalah infrastruktur. Kita telusuri lebih lanjut dari 139 negara yang bersaing dalam memperebutkan turis mancanegara  Air transport infrastructure Indonesia berada pada posisi ke-58. Ground transport lebih buruk lagi, yaitu di posisi ke-82.Sedangkan tourism infrastructure kita berada di posisi ke-116. Ini berarti keindahan  flora dan fauna khas negeri kita dirasa masih sulit di akses oleh para wisatawan. Tidak perlu di jelaskan bagaimana berbagai sarana yang patut di perbaiki mulai dari jalan, transportasi, jembatan, dsb.
 
  • Teknologi Informasi
Selain dari sisi infrastruktur. Informasi dan teknologi komunikasi Indonesia belum memadai. Posisi ICT (Information Communications Technology) Indonesia berada di titik rawan nomor 96. Ini berarti, sekalipun Indonesia dikenal sebagai bangsa yang unggul dalam industri kreatif, para pelaku usaha kreatif kesulitan menembus pasar global. Ada baiknya pemerintah dapat turun tangan dalam masalah ini dengan bisa mencontoh negara-negara maju dalam peningkatan system teknologi informasi, tidak hanya melakukan study banding keluar negeri dengan tujuan melancong dan menghabiskan kas negara.
 
  • Keamanan
Masih bisa kita ingat beberapa tahun lalu ketika terjadi insiden bom diBali pada tahun 2005 tepat nya di Kuta danJimbaran yang dengan sedikitnya 23 orang tewas dan 196 lainnya luka-luka. Serta tragedi pengeboman di Ritz Carlton dan JW.Marriot Kuningan pada tahun 2009 yang selain memakan korban jiwa juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Klub elit Liga Premier Inggris MANCHESTER UNITED  mengurungkan niatnya untuk dating ke Indonesia dalam rangka tour keliling Asia dengan alasan keamanan. Sudah menjadi bukti kurang-nya tingkat keamanan di Indonesia.Meskipun pada tahun – tahun ini Indonesia menerima banyak pujian dalam keseriusannya mengatasi masalah terorisme, namun tingkat kriminalitas mulai dari perampokan dan pencopetan terhadap wisatawan local maupun asing masing cukup tinggi.
 
  • SDM
Dalam masalah sumber daya manusia, Indonesia belum banyak memanfaatkan keunggulan yang dimiliki bangsa ini, yaitu keramahan,kejujuran,dankerja keras dalam memberikan pelayanan secara tulus dan bersahaja.Kekuatan itu misalnya tampak jelas dan diakui di Asia, yaitu oleh penduduk Hong Kong dan Taiwan yang berebut untuk mendapatkan tenaga kerja asal Indonesia karena keterampilan dan pelayanannya. Mari kita lihat statistik berikut ini. Bila 10 tahun lalu hanya ada 10.000 TKI di Hong Kong (saat itu tenaga kerja asal Filipina sudah mendekati 150.000),maka jumlah TKI saat ini sudah mencapai 150.000, sementara tenaga kerja asal Filipina turun hingga 100.000 orang.
 
Di Taiwan, jumlahnya mencapai 160.000 orang.Ini berarti Indonesia akan memiliki orang-orang yang lebih berkualitas yang akan kembali ke berbagai pelosok desa dalam 10 tahun ke depan karena exposure internasional yang lebih baik, namun bukan karena upaya Kementerian Pendidikan.
Saat SDM Indonesia diperebutkan sebagai pelayan rumah tangga dan caregiver di negara-negara Asia Timur, pada segmen yang lebih membutuhkan kerja sama, pengetahuan dan teknologi, diketahui sumber daya manusia asal Indonesia terlihat kurang mendapat perhatian dari Kementerian Pendidikan.Belum tampak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan prestasinya dengan anggaran yang sangat besar. Dengan posisi daya saing pariwisata yang menempati nomor ke-74 dari 139 negara, Indonesia hanya menempati posisi nomor 95 pada indeks pembangunan manusia.
Ini berarti Indonesia masih harus bekerja keras dalam mereformasi sistem kesehatan dan pendidikan.
 
  • Sampah
Sedangkan masalah kelima, sampah  sudah bukan masalah yang baru lagi kita bisa lihat di berbagai tempat tumpukan-tumpukan sampah yang menggunung. Ini menjadi bukti sampai saat ini, Indonesia belum membangun sistem pengolahan sampah yang memadai.
Masalah sampah merata dari Sabang sampai Merauke mulai dari tepi laut, taman laut, pantai,hutan, kawasan wisata, air terjun, hingga pasar dan pusat kota. Bukan hanya menggangu industri pariwisata tapi juga menjadikan tempat yang di timbun dengan sampah sebagai sumber dari berbagai penyakit.
Alam Indonesia yang indah itu kini diwarnai oleh sampah botol plastik, tas keresek, diapers bekas,tisu,saset sampo, kulit durian, bangkai binatang yang bercampur dengan aneka bahan beracun. Sedangkan orang-orang yang menyebut diri mereka pemimpin hanya bisa berdiam diri dan asik melakukan nego-nego dengan pengusaha angkutan sampah yang asal main tumpuk sampah di mana-mana.
 
Hanya dengan promosi dan pameran besar-besaran tidak akan membantu industri pariwisata Indonesia. Tanpa produk yang baik promosi dan pameran wisata justru akan memukul balik dunia pariwisata Indonesia. Semakin banyak orang berkunjung, semakin banyak orang menyuarakan ketidaksenangan,bukan pujian. Maka perbaikilah produk pariwisata kita terlebih dahulu barulah kita bisa memajukan industri pariwisata negeri ini.
Solusi permasalahn industry perhotelan
  • Perhotelan akan melakukan rasionalisasi karyawan jika pemerintah tidak memberikan solusi terkait penaikan upah minimum dan tarif dasar listrik pada tahun depan. 
  • Meningkatkan daya kerja/kualitas para SDM yang bekerja kurang efisien . 
  • peningkatan system teknologi informasi, 
  •  memajukan tingkat keamanan dan keselamatan yang ada pada industry perhotelan .
Demikian Penjelasan Tentang Ruang Lingkup Perhotelan dan Masalah Industri Pariwisata di Indonesia. Semoga Bermanfaat dan Jangan Lupa Selalu Kunjungi Materismk.my.id  Untuk Mendapatkan Materi Lainnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel