Pengertian Pariwisata Meliputi Jenis, Manfaat, Tujuan dan Dampak Baik dan Buruk dari Pariwisata
Rabu, 16 September 2020
Pengertian Pariwisata
Materi Pariwisata - Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia.
Definisi yang lebih lengkap,turisme adalah industri jasa. Mereka menangani jasa mulai dari transportasi, jasa keramahan, tempat tinggal, makanan, minuman dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi, keamanan dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian, petualangan,pengalaman baru dan berbeda lainnya.
Banyak negara bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal.
Menurut Undang Undang No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Definisi yang lebih lengkap,turisme adalah industri jasa. Mereka menangani jasa mulai dari transportasi, jasa keramahan, tempat tinggal, makanan, minuman dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi, keamanan dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian, petualangan,pengalaman baru dan berbeda lainnya.
Banyak negara bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal.
Menurut Undang Undang No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Pengertian Pariwisata Menurut Para Ahli
Berikut dibawah ini beberapa pengertian pariwisata menurut para ahli
1). Menurut WTO atau World Tourism Organization
Pariwisata
merupakan kegiatan manusia yang melakukan perjalanan dan tinggal di
daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya. Beberapa ahli juga
mengatakan pengertian Pariwisata, berikut daftar lengkap pengertian
Pariwisata menurut para ahli dari luar dan dalam negeri
2). Menurut James J. Spillane (1982)
Pariwisata
merupakan aktivitas melakukan perjalanan dengan tujuan memperoleh
kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan,
menunaikan tugas, berziarah dll.
3). Menurut Koen Meyers (2009)
Pariwisata
merupakan kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh sementara waktu dari
tempat tinggal awal ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap
atau mencari nafkah melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu,
menghabiskan waktu senggang maupun libur dan dan bisa saja menghabiskan
uang yang terlalu banyak.
4). Menurut Kodhyat (1998)
Pariwisata
merupakan perjalanan dari sebuah tempat ketempat lain, yang bersifat
sementara, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari
keseimbangan dan kebahagiaan dengan lingkungan dalam dimensi sosial,
budaya dan alam serta ilmu.
5). Menurut Burkart dan Medlik (1987)
Pariwisata
adalah sebuah tranformasi orang untuk sementara dalam jangka waktu
jangka pendek yang bertujuan di luar tempat dimana mereka hidupdan
bekerja dan kegiatan – kegiatan mereka selama tinggal di tempat- tempat
tujuan itu.
Jenis dan Macam Pariwisata Menurut Alasan/Tujuan Pariwisata
1). Business Tourism
Jenis
Pariwisata yang di mana pengunjungnya datang untuk tujuan dinas, usaha
dagang maupun yang berhubungan dengan pekerjaan, meeting, insentif dan
convention serta zexhabition (MICE).
2). Vacational Tourism
Jenis
Pariwisata yang dimana kebanyakan orang-orang yang melakukan perjalanan
wisata terdiri dari orang-orang yang sedang berlibur maupun
memanfaatkan waktu luang.
3). Educational Tourism
Jenis
Pariwisata yang dimana pengunjung melakukan perjalanannya untuk tujuan
mempelajari sesuatu di bidang ilmu pengetahuan. Educational Tourism
meliputi study tour atau dharmawisata. Dalam bidang bahasa dikenal kata
polly glotisch, yakni orang-orang yang tinggal sementara waktu di sebuah
negara untuk mempelajari bahasa negara tersebut.
Manfaat Pariwisata
- Menambahkan kesempatan berusaha bagi penduduk maupun masyarakat yang tinggal di sekitar objek wisata.
- Sektor pariwisata bisa menyerap tenaga kerja yang bisa meningkatkan perolehan serta kesejahteraan penduduk.
- Perolehan negara meningkat berbentuk pajak baik dari para wisatawan yang datang atau pajak dari fasilitas sosial di daerah objek wisata, dan keuntungan dari pertukaran mata uang asing dengan mata uang Indonesia untuk keperluan para wisatawan.
- Terpeliharanya kelestarian lingkungan hidup dan kebudayaan nasional. Dengan adanya pariwisata, masyarakat selalu menjaga keutuhan serta kelestarian objek wisata, baik objek wisata keindahan alam, bangunan-bangunan dan peninggalan bersejarah atau budaya-budaya tradisional masyarakat.
Tujuan Pariwisata
- Untuk memakai waktu senggang, baik rekreasi(berlibur), kebutuhan kesehatan, pelajaran dan pengetahuan serta untuk menjalankan ibadah atau olahraga
- Untuk kebutuhan usaha atau bisnis, kunjungan keluarga, menjalankan tugas tugas dan menghadiri konferensi. Apabila seseorang mengadakan perjalanan kurang dari 24 jam.
Dampak Baik dan Buruk dari Pariwisata
Di Indonesia istilah pariwisata baru
di mulai pada awal Tahun 1960-an. Istilah pariwista diperoleh dari
kebudayaan intelektual atas permintaan Presiden Soekarno kepada Sri
Sultan Hamongku Buwono IX selaku ketua DTI (Dewan Tourism Indonesia) di
Tahun 1960 – an itu. Secara terpisah dua orang budayawan Indonesia waktu
itu dimohon memberikan pertimbangan yaitu prof. Mr . Moh. Yamin dan
Prof. Dr. Pritono, yang mmberi istilah pariwisata untuk mengganti
istilah tourism atau travel, yang konotasinya bisa terkait denga selera
rasa placasure, excitemcnt, intertainment. Adventure dan sejenisnya.
Istilah peristiwa terlahir dari bahasa sanseketa yang komponennya teori dari :
Pari ( = ) penuh, lengkap, berkelilngWis ( man ) =) rumah, property, kampung, komunitasi
Ata = ) pergi terus menerus, mengembara (roaming about) yang
bila dirangkai menjadi satu kata melahirkan istilah pariwisata, yang
berarti : pergi secara lengkap meninggalkan rumah (kampung)
berkelingling terus menerus. Dalam oprasionalnya istilah pariwisata
sebagai pengganti istilah asing tourism atau travel diberi makna oleh
pemerintah Indonesia. “ Mereka yang meninggalkan rumah untuk mengadakan
perjalanan tanpa mencari nafkah di tempat – temapt yang dikunjungi
sambil menikamati kunjungan mereka”.
Dengan lahirnya istilah pariwisata, maka dewan Tourism Indonesia resmi
tampil dengan nama Dewan Pariwisata Indonesia (DPARI) pada tanggal 16
Agustus 1961 dirayakan di jalan Diponogoro 25 Jakarta Pusat sebagai
Kanor Pusat Depari. Pariwisata di Indonesia mulai tampil ke depan sejak
di bangunya hotel – hotel besar di Indonesia , seperti Jakarta, Bali,
Jogyakarta, Pelabuhan Ratu pada awal Tahun 1960 – an. Kemudian disusul
dengan hotel – hotel lain di berbagai kota besar di Tanah air.Mulai
terasa kebutuhan tenaga terampil dalam jumlah cukup banyak. Guna
mengatasinya, perlu tenaga – tenaga terlatih dan terdidik (baik
pendidikan formal maupun non formal) muncul lembaga (sekolah atau
akademi) yang bergerak di bidang ini untuk mengisi kebutuhan akan tenaga
- tenga dimaksud.Pariwisata sebagai ilmu merupakan kegiatan
manah (pikiran + perasaan ) manusia mengenai berbagai hal atau sesuatu
apa saja, termasuk pariwisata.
Seperti halnya seni – agama – falsafah – teknologi, pariwisata menyangkut sejarah dan perkembangannya.
Ilmu adalah sikap hidup manusia terhadap hidup itu sendiri, dunia dan
alam semesta. Yang terus tidak pernah berhenti dan selalu bergerak hidup
(tidak pernah berhenti).
Pada awalnya pariwisata adalah mengadakan perjlanan, di sebut
traveltourism. Di zaman Yunani kuno (600 SM – Tahun 200 M) menakukan
perjalanan, di kerjakan oleh para ahli piker dan guru dari satu temapat
ke tempat lainnya.Pada
pertengahan abad yang lalu, dengan adanya alat angkutan kereta api di
eropa (Khususnya di inggris ). Mengadakan perjalanan mempunyai bentuk
yang agak jelas denga rahirnya sejenis biro perjalanan mempunyai bentuk
yang agak jelas dengan lahirnya. Sejenis biro perjalanan oleh Thomas
Cook, seperti kemudian apa yang kita namakan pariwisata, sedangkan di
Indonesia dimulai secara kecil – kecilan oleh kegiatan KPM (Koninklijkc
Paketuaart Maatschhappij)
Sebagai industri pariwista tidak pernah mengambil alih kedudukan
industri lain. Bahkan saling mengisi. Perluasan lapangan kerja. Dampak
terhadap pendapatan Negara.
Perlengkapan dan produk pariwisata terbagi dalam katagori perusahaan utama yang langsung dan sekuder. Faktor – faktor lain yang berkitan dengan pariwisata adalah pertumbuhan riil, tersedianya anggaran bagi masa libur / cuti karyawan atau eksekutif, peraturan devisa / nilai tukar uang antara Negara yang menerima dan Negara asal wisatawan. Bagi wisatawan domestik di bandingkan wisatawan internasional kebutuhan akan atraksi dan pengadaannya, kebijakan angkutan udara, izin mendarat dan harga tiket, pemasaran dan promosi dalam dan luar negeri serta sikap masyarakat setemapt terhadap wisatawan.
Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan
melibatkan masyarakat. Sehingga membawa berbagai dampaik terhadap
masyarakat setemapat.
Dampak Sosial Pariwisata
Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan
melibatkan masyarakat, sehingga membawa berbagai dampak terhadap
masyarakat setemapat. Bahkan pariwisata dikatakan mempunyai energi
dobrak yang luar biasa, yang mampu membuat masyarakat setemapt mengalami
metamorphose dalam berbgai aspeknya.
Dampak
pariwisata merupakan wilayah kajian yang a;ling banyak mendapatkan
perhatian dalam interratur, terutama dampak terhadap masyarakat lokal.
Di dalam pihak dampak pariwisata terhadap wisatawan atau asal dari
wisatawan belum banyak perhatian. Meskipun pariwisata juga menyentuh
berbagai aspek kehidupan masyarakat secara poitik, keamanan dan
sebagainya. Dampak pariwisata terhadap masyarakat dan daerah tujuan
wisata yang banyak mendapat ulasan adalah :
A. Damapak Terhadap Sosial – Ekonomi
Damapak
pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal dapat
dikatagorikan menjadi delapan kelompok besar (cohen 1984) yaitu :
- Dampak terhadap penerimaan devisa
- Dampak terhadap kesempatan kerja
- Dampak terhadap harga – harga .
- Dampak terhadap pendapatan masyarakat
- Dampak terhadap distribusi manfaat / keutuntungan
- Dampak terhadap kepemilikan dan control
- Dampak terhadap pembangunan pada umumnya dan
- Dampak terhadap pendapatan pemerintah
B. Dampak Sosial Budaya
Secara
teoritikal – idialistis, antara dampak sosial dan dampak kebudayaan
dapat dibedakan. Namun demikian, Mathieson and Wall (1982 : 37 )
menyebutkan bahwa “ there is no clear distinction between sosial and
cultural phenomena” sehingga sebagaian para ahli mengabungkan dampak
sosial dan dampak budaya di dalam pariwisata selama ini lebih cenderung
mengasumsikan bahwa akan terjadi perubahan sosial budaya akibat
kedatangan wisatawan. Dengan tiga asumsi yang umum yaitu : (Martin .
1998 : 171) :
- Perubahan dibawa sebagai akibat adanya instruksi dari luar, umumnya dari sistem sosial budaya yang subordinat terhadap budaya penerima yang lebih lemah.
- Perubahan tersebut akan umumnya destruktif bagi budaya indigenous :
- Perubahan tersebut akan membawa pada homogenisasi budaya. Dimana identitas etnik lokal akan tenggelam dalam bayangan sistem industri dengan teknologi barat, birokarasi nasional dan multinasional, a, consumeroriented economy, dan jet age lifestyle.
- Dampak terhadap keterkaitan dan keterlibatan antara masyarakat setempat dengan masyarakat yang lebih luas, termasuk tingkat otonomi atau ketergantunganya
- Dampak terhadap hubungan interpersonal antara anggota masyarakat.
- Dampak terhadap dasar – dasar oranisasi / kelembagaan sosial.
- Dampak terhadap migrasi dari dan ke daerah pariwisata
- Dampak terhadap ritme kehidupan masyarakat sosial masyarakat
- Dampak terhadap pola pembagian kerja
- Dampak terhadap strafikasi dan mobilitas sosial.
- Dampak terhadap distribusi pengaruh dan kekuasaan .
- Dampak terhadap meningkatkan penyimpangan – penyimpangan sosial
- Dampak terhadap bidang kesenian dan adat istiadat
Dampak
pariwisata terhadap bidang kesenian, adat istiadat dan dampak keagamaan
mungkin paling menarik untuk dibahas, karena aspek budaya ini merupakan
modal dasar pengembangan pariwisata. Pengaruh terhadap aspek – aspek
ini bisa terjadi secara langsung karena adanya proses komiditifikasi
terhadap berbagai aspek kebudayaan, atau terjadi secara tidak langsung
melalui proses jangka panjang.
Sementara banyak khawatir terjadinya proses kehilangan otentisitas dalam budaya lokal.
Bagi
Urry (1990), kebudayaan memang selalu beradaptasi, termasuk dalam
menghadapi pariwisata, dan di dalam proses tersebut tidak berarti makna
atau otentisitasnya otomatis hilang. Akutansi merupakan proses yang
wajar dalam setiap pertemuan antara budayanya.
Menurut
Cohen (1988), terjadinya dampak negatif akibat adanya komoditisasi.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pariwisata telah merusak atau
menghancurkan kebudayaan lokal. Pariwisata secara tidak langsung
memaksa ekspresi kebudayaan lokal untuk di modifikasi. agar sesuai
dengan kebutuhan pariwista. Ekserasi budaya di komunikasikan agar dapat
di jual kepada wisatawan.
Untuk
pariwisata Indonesia khususnya daerah Bali banyak yang mengkhawatirkan
akan terjadi pengikisan kebudayaan akibat kebudayaan asing yang menyerbu
masuk yang menyebabkan terjadinya pendangkalan terhadap kualitas
kebudayaan Bali serta hilangnya bentuk – bentuk sosial yang telah
terbukti mampu menopang integritas dengan kehidupan tradisional
masyarakat.
Di Indonesia,
pariwisata telah menampilkan peranananya dengan nyata dalam memberikan
kontribusi terhadap kehidupan ekomomi, sosial dan budaya bangsa.
Kesempatan kerja bagi orang – orang terampil di bidang ini makin
bertambah jumlahnya. Pendapatan Negara Negara dari sektor ini main baik,
kebudayaan bangsa makin memperoleh apresiasi. Pariwisata sebagai
industri makin berkembang, dibuktikan dengan makin banyaknya hotel.
Pendidikan keterampilan untuk keperluan tersebut, pesawat udara, gerbong
kereta api, bis dan taksi untuk keperluan wisatawan. Pariwisata
sebagai ilmu akan tumbuhan apabila ia dikembangkan dan dipelihara.
Struktur dan fungsinya dapat di pelajarai dari sejarah perkembangannya
dan diluaskan ruang lingkupnya sehingga menjadi faktor pendorong bagi
kemajuan bangsa Indonesia yang memiliki potensi sangat besar.
Dampak Positif dan Negatif Pariwisata di Bali
A. Dampak Terhadap Ekonomi
1. Dampak Positif :
- Terciptanya lapangan kerja
- Meningkatkan devisa Negara
- Meningkatakan pendapat daerah khususnya daerah – daerah wisatawan
- Mendorong bangkitnya industri perhotelan (pembangunan)
- Diversifikasi Usaha
- Meningkatkan bursa saham (meningkatkan aktifitas ekonomi)
- Meningkatkan frekuensi penggunaan alat – alat transportasi
2. Dampak Negatif
- Timbulnya kesenjangan sosial
- Timbuknya persaingan usaha
- Menurunya nilai tukar rupiah
- Harga barang melambung tinggi
- Menurunnya lapangan pekerjaan di bidangnya selain dunia pariwisata
B. Dampak Terhadap Budaya
1. Dampak Positif :
- Percampuran budaya melalui informasi dan teknologi
- Percampuran Ras
- Masyarakat terpacu untuk melestarikan budayanya sebagai motivasi wisatawan untuk berwisata kedaerahan
- Wisatawan terpacu untuk mempelajari nilai – nilai budaya dari objek yang dikunjungi yang didapatkan ke Negara asalnya sehingga objek wisata itu menjadi terkenal
2. Dampak Negatif
- Perasaan tidak senang dari penduduk karena kedatangan para wisatawan yang dianggap mengganggu ketengangan masyarakat setempat
- Peniruan budaya asing yang berlebihan oleh masyarakat yang tidak sesuai dengan budaya masyarakat setempat
- Lunturnya kebudayaan – kebudayaan yang ada
- Adannya komersialisasi kebudayaan yang tujuan semata – mata untuk mencari keuntungan yang pada hakekatnya mengurangi citra dan nilai upacara bagi penduduk yang bersangkutan
- Komoditasi seni rupa yaitu adanya kecenderungan pembeli yang pada akhirnya mengurangi penghayatan terhadap nilai budaya tradisional
- Masyarakat terpacu untuk mempelajari bahasa asing sehingga bahasa daerah dilupakan
C. Dampak Terhadap Lingkungan
1. Dampak Positif
- Timbuhnya niat untuk melestarikan lingkungan dari masyarakat
- Tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih.
- Tumbuhannya kesadaran masyarakat untuk menjaga keindahan lingkungan sehingga menarik minat wisatawan untuk melakukan perjalanan pariwisata ke daerah wisata mereka
- Mulai datangnya duta – duta asing wisatawan
- Meningkatkan fasilitas umumya untuk kebutuhan wisatawan
- Reboisasi (penghijauan)
2. Dampaik Negatif
- Adanya pencemaran limbah akibat dari limbah industri hotel
- Timbulnya penyakit – penyakit asing yang dibawa oleh para wisatawan di lingkungan pariwisata
- Berkurangnya minat wisatawan untuk mengunjungi objek wisata karena lingkungan yang tidak nyaman
- Rusaknya lingkungan masyarakat akibat pergaulan orang asing yang berlebihan
- Sempitnya areal pertanian
- Perburuan binatang secara liar
- Berkurangnya lahan hijau
- Timbulnya polusi seperti polusi udara dan suara
- Terbangunnya fasilitas – fasilitas perhotelnya yang tidak sesuai dengan daya dukung lingkungan
- Penebangan hutan secara liar
Latar
belakang masalah Pariwisata Indonesia pada saat ini mengalami kondisi
pasang surut akibat beberapa hal. Mulai dari bom yang mengguncang
Indonesia, terutama Bali sampai dengan krisis global yang baru – baru
ini menjadi perbincangan hangat di beberapa kalangan. Pariwisata sendiri
sebuah industri yang berkembang dengan melibatkan berbagai komponen.
Alam masyarakat, pemerintah penyedia jasa dan para wisatawan sendiri.
Pada
tulisan ini sesuai dengan judulnya, kami akan mengangkat masalah
pengembangan pariwisata masa depan (tourism future) dengan aspek – aspek
pengelolanya sehingga menjadi berkelanjutanya (sustainable). Tulisan
ini merupakan tulisan, empiric, dimana penulis tidak melakukan
penelitian secara langsung pada obyek – obyek penelitian, melainkan
penulis membaca, merangkum, menyimpulkan, dan kemudian mengkaji beberapa
sumber – sumber penulisan (jurnal) yang sudah terlebih dahulu terbit.
Tulisan
ini bersifat mengkaji pengenbangan pariwisata masa depan ( tourism
future ) dengan aspek – aspek pengelolannya sehingga menjadi
berkelanjutan (sustainable).
Demikian Penjelasan Tentang Pengertian Pariwisata Meliputi Jenis, Manfaat, Tujuan dan Dampak Baik dan Buruk dari Pariwisata . Semoga Bermanfaat dan Jangan Lupa
Selalu Kunjungi Materismk.my.id Untuk Mendapatkan Materi Lainnya.