Dampak Positif dan Negatif Pariwisata dari Aspek Lingkungan dan Aspek Ekonomi


Pengertian Pariwisata


Pariwisata bisa ditinjau dari berbagai sudut pandang dimana belum ada keseragaman sudut pandang. Salah satunya adalah yang dikemukan oleh E. Guyer Freuler dalam Yoeti (1996: 115), yang menyatakan : Pariwisata dalam artian modern adalah merupakan phenomena dari jaman sekarang yang didasarkan di atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuhkan (cinta) terhadap keindahan alam dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil daripada perkembangan perniagaan, industri, perdagangan serta penyempurnaan daripada alat-alat pengangkutan.

Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselnggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (business) atau untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. (Yoeti, 1996: 118) Berdasarkan pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa orang yang melakukan perjalanan akan memerlukan berbagai barang dan jasa sejak mereka pergi dari tempat asalnya sampai di tempat tujuan dan kembali lagi ke tempat asalnya. 


Baca Juga: Pengertian Public Area - Tehnik Pembersihan Area Hotel, Tehnik Pembersihan Manual dan Tehnik Pembersihan Machine Beserta Gambarnya

 

 Munculnya produk barang dan jasa ini disebabkan adanya aktivitas rekreasi yang dilakukan oleh wisatawan yang jauh dari tempat tinggalnya. Dalam hal ini mereka membutuhkan pelayanan transportasi, akomodasi, catering, hiburan, dan pelayanan lainnya. Jadi, produk industri pariwisata adalah keseluruhan pelayanan yang diterima oleh wisatawan, mulai meningggalkan tempat tinggalnya (asal wisatawan) sampai pada tujuan (daerah tujuan wisata) dan kembali lagi ke daerah asalnya. Pariwisata dikatakan sebagai industri, karena di dalamnya terdapat berbagai aktivitas yang bisa menghasilkan produk berupa barang dan jasa. Akan tetapi, industri pariwisata tidak seperti pengertian industri pada umumnya, sehingga industri pariwisata disebut industri tanpa asap.

Uraian di atas sejalan dengan konsep industri pariwisata yang dikemukakan oleh Yoeti (1996: 153) yang menyatakan: “Industri pariwisata adalah kumpulan dari macam-macam perusahaan yang secara bersama-sama menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa (goods and service) yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan traveller pada umumnya, selama dalam perjalannnya”. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapatlah dikatakan bahwa industri pariwista adalah kumpulan dari bermacam-macam perusahaan yang secara bersama-sama menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang dibutuhkan oleh wisatawan maupun traveller selama dalam perjalanannya.

Secara umum Pariwisata ialah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dalam jangka waktu tertentu dari suatu tempat ke tempat lain dengan melakukan perencanaan sebelumnya, tujuannya untuk rekreasi atau untuk suatu kepentingan sehingga keinginannya dapat terpenuhi atau pariwisata dapat diartikan juga sebagai suatu perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain untuk rekreasi lalu kembali ke tempat semula.

 

 Dampak Positif dan Negatif Pariwisata dari Aspek Lingkungan

 Dampak positif pariwisata dari aspek lingkungan :

  • Meningkatkan usaha pemerintah melakukan konservasi terhadap lingkungan alam, marga satwa dan lingkungan pertanian
  • Meningkatkan restorasi terhadap situs dan bangunan bersejarah
  • Perbaikan manajemen lingkungan daerah pariwisata
  • Meningkatkan penyediaan infrastruktur baru dan perbaikan infrastruktur yang telah ada
  • Perubahan karakter areal bangunan melalui perluasan dan penataan kota
  • Perubahan struktur atau tata ruang perkotaan dan pedesaan
  • Meningkatkan perhatian pemerintah dan mayarakat terhadap usaha kebersihan lingkungan
  • Melestarikan lingkungan
  • Menumbuhkan suasana hidup tenang & bersih
  • Meningkatkan kesegaran fisik & mental
  • Jauh dari polusi, santai dapat mengembalikan kesehatan fisik dan mental. Dengan demikian, pengembangan merupakan salah satu cara dalam upaya untuk melestarikan lingkungan.
  • Memperoleh nilai tambah atas pemanfaatan & lingkungan yang ada
  • Objek wisata apabila ingin banyak mendapatkan kunjungan dari wisatawan haruslah terjaga kebersihannya sehingga kita menjadi terbiasa untuk merawat dan menjaga lingkungan kita agar selalu terjaga kebersihannya.

 
Dampak negatif dari aspek Lingkungan :

  • Menimbulkan polusi air, udara, suara dan tanah
  • Meningkatkan erosi yang berupa : abrasi pantai, tanah longsor, kerusakan geologi, dan kerusakan tepi sungai
  • Pengurasan sumber air bawah dan atas tanah
  • Pengutasan sumber mineral untuk material bangunan
  • Eksplotasi berlebihan terhadap sumber biological
  • Meningkatnya resiko kebakaran
  • Munculnya perbedaan yang mencolok antara daerah untuk wisatawan dengan daerah penduduk setempat
  • Infrastruktur overload, seperti terjadinya kemacetan lalu lintas
  • Terjadinya penumpukan sampah dan limbah yang merusak ekosistem di sekitarnya
  • Terjadinya kerusakan terumbu karang oleh tangan usil, karena pemintaan semakin banyak
  • Terjadinya penebangan hutan untuk kepentingan membangun infrastruktur pariwisata dimana hal tersebut merusak habitat fauna dan menyebabkan tanah longsor
  • Terjadi pengerusakan lingkungan, baik karena pembangunan prasarana dan sarana pariwisata, maupun karena ulah pengunjung atau tangan- tangan jahil orang yang tidak bertanggung jawab.

 
Contoh nyata dari aspek Lingkungan adalah :
Semakin luasnya wilayah pulau Serangan maka secara positif bagi penduduk setempat merasa lebih nyaman untuk tinggal dan tidak merasa was-was dari kemungkinan terjadi bencana yang berasal dari laut. Daratan yang membentang luas seperti gurun yang masih kosong tanpa ada bangunan fisik, mengisyaratkan bahwa perluasan pulau Serangan akan memberikan peluang bagi pembangunan dimasa mendatang, termasuk pembangunan dan pengembangan pariwisata.

Selain dampak positif, dampak negatif yang ditimbulkan secara fisik dari pengembangan pulau Serangan juga bisa terlihat jelas yaitu terjadinya perubahan alur ombak laut pada pesisir pantai dikawasan selatan. Kalau mulanya atau sebelum pengembangan, ombak laut bisa meliuk melalui sela antara pulau Serangan dengan pulau Bali, maka sekarang tidak ada lagi liukan ombak sebagaimana sebelumnya, sehingga ombak laut berubah alur. Dengan perubahan ini, berakibat pada sisi-sisi daerah pesisir pantai lainnya terutama yang berjarak antara 1 sampai 10 mil laut dari pulau serangan. Secara jelas dapat dilihat adalah terjadinya kerusakan pada daerah pantai sekitar Sanur, bahkan sampai ke Padang Galak. Disamping itu juga terjadi dampak terhadap biota laut di sekitar pulau Serangan sebagai akibat menurunnya pasokan aliran air laut yang biasanya menggenangi secara normal terhadap biota laut tersebut.

 

 

Dampak Positif dan Negatif Pariwisata dari Aspek Ekonomi

 Dampak positif pariwisata dari aspek ekonomi :

  • Menambah devisa Negara
  • Menambah kesempatan kerja (industri pariwisata merupakan kegiatan mata rantai yang sangat panjang, sehingga banyak membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat)
  • Meningkatkan pendapatan nasional, yang berarti pendapatan perkapita bertambah. Pendapatan nasional adalah akumulasi dari pendapatan masyarakat, dimana dengan adanya perkembangan pariwisata, maka pendapatan masyarakat akan bertambah dengan menjual barang dan jasa wisata, misal : restoran, hotel, biro perjalanan, pramuwisata, dan barang souvenir
  • Meningkatkan pendapatan pemerintah dari pajak [PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) yang didapat dari hotel dan bangunan yang mendukung industri pariwisata, PPh (Pajak Penghasilan) yang didapat dari adanya peningkatan pendapatan/penghasilan masyarakat didaerah dan kawasan industri pariwisata, PPn (Pajak Pertambahan Nilai) yang didapat dari pajak barang yang dijual di daerah wisata seperti halnya barang-barang yang ada di tempat oleh-oleh]
  • Memperkuat posisi neraca pembayaran luar negeri atau neraca pembayaran internasional. Pariwisata merupakan ekspor yang tidak kentara (invisible export), sehingga dengan adanya perkembangan pariwisata akan dapat meningkatkan eksport Negara yang bersangkutan yang jelas akan memperbaiki neraca pembayaran internasional. Meningkatnya penghasilan devisa (melalui invisible ekspor dibidang pariwisata) bagi Negara berkembang. Dengan semakin banyaknya wisatawan asing yang datang ke Indonesia, maka akan semakin banyak devisa yang diterima. Devisa yang meningkat akan menimbulkan kondisi Surplus yang memunculkan apresiasi Rupiah, sehingga akan tercipta stabilitas ekonomi dalam negeri. Hal ini memberikan dampak positif bagi rakyat berupa tersedianya lapangan pekerjaan yang melimpah dan harga pasar yang stabil
  • Merupakan basis pertumbuhan bagi korporasi nasional yaitu kerja sama antara pengusaha asing dengan pengusaha lokal
  • Membantu eksistensi bisnis lokal
  • Mendorong peningkatan investasi dari sektor industri pariwisata dan sektor lainnya
  • Mendorong pembangunan daerah dan pedesaan, memperbaiki daerah perkotaan, dan mendiversifikasi (penganekaragaman usaha untuk menghindari ketergantungan pada ketunggalan kegiatan, produk, jasa, atau investasi) perekonomian local.
  • Menjamin produk pariwisata dibayar dengan harga pantas
  • Meningkatan produk hasil kebudayaan, karena meningkatnya konsumsi oleh para wisatawan
  • Menyebarkan pemerataan pendapatan penduduk dunia dan nasional
  • Memperluas pasaran barang-barang yang dihasilkan dalam negeri
  • Dapat berakibat ganda terhadap sektor lain, seperti sektor pertanian dan sektor industri

 
Dampak negatif pariwisata dari aspek ekonomi :

  • Banyak pekerjaan dibayar murah dan musiman
  • Terjadinya pengangguran infrastruktur pada waktu musim tertentu
  • Ketergantungan yang berlebihan pada pariwisata membuat perekonomian local goyah terhadap perubahan pasar pariwisata
  • Pariwisata ikut menikmati subsidi yang diberikan pemerintah
  • Terjadinya kebocoran ekonomi terutama adanya impor tenaga kerja top manajemen sektor pariwisata dengan tarif gaji internasional dan fasilitas hotel yang berstandar internasional
  • Terjadinya ketimpangan antara daerah tujuan wisata dengan daerah yang bukan tujuan wisata demikian juga antara objek atau kawasan wisata dengan luar wisata
  • Harga tanah menjadi mahal, begitu juga harga bahan makanan terutama di daerah kawasan pariwisata dan sekitarnya yang ada kecenderungan orang suka menjualnya
  • Terjadinya urbanisasi dari desa ke daerah kawasan pariwisata yang menyebabkan bertambah sesaknya kawasan pariwisata

 
Contoh dari aspek Ekonomi :

Dilihat dari sisi negatifnya terdapat 6 ( enam ) poin, yaitu :

1. Leakage (kebocoran) dalam dunia pariwisata berarti pendapatan yang dihasilkan oleh pariwisata suatu Negara yang hilang atau terpakai untuk keuntungan Negara lain. Leakage terjadi melalu 6 mekanisme berbeda, yaitu:

a. Barang dan Jasa

Banyak Negara harus membeli barang dan jasa demi memuaskan pengunjungnya. Ini juga termasuk dengan bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut, misalnya cindramata. Hal ini merupakan masalah yang signifikan, karena beberapa Negara harus mengimpor kurang lebih 50% dari Negara lain untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut.

b. Infrasruktur

Banyak Negara yang tidak mempunyai kemampuan domestik untuk melakukan pembangunan yang berhubungan dengan pariwisata, seperti hotel, bandar udara, dan lainnya. Akibatnya Negara harus mengunakan kemampuan Negara asing yang berujung pada leakage.

c. Faktor Produksi Luar Negeri

Negara-negara kecil seringkali membutuhkan investasi Negara asing untuk memulai usaha pariwisata mereka. Dengan demikian, keuntungan pariwisata bisa berkurang dan menjadi milik investor asing.

d. Kepentingan Promosi

Banyak Negara menghabiskan sejumlah uang untuk iklan dan promosi. Lewat iklan dan promosi-promosi dapat meningkatkan volume turis yang berkunjung ke Negara. Namun juga merupakan kerugian karena harus mengeluarkan biaya ke pasar Negara luar.

e. Transfer Harga

Banyak perusahaan asing yang memanipulasi harga produk mereka untuk mengurangi pajak dan kewajiban lainnya. Di Negara-negara berkembang, banyak investor asing yang terlibat dalam industri pariwisata yang melakukan hal ini sehingga mengurangi pendapatan Negara.

f. Pembebasan Pajak

Negara dengan industri pariwisata yang kecil mungkin harus memberikan pembebasan pajak atau penawaran lain untuk menarik para investor. Meskipun hal ini dapat meningkatkan pariwisata Negara, namun dapat menjadi sumber kerugian bagi Negara.

Sebuah studi pariwisata mengenai leakage di Thailand memperkirakan bahwa 70% dari total uang yang dihabiskan wisatawan di sana, akhirnya tidak menjadi milik Thailand karena diambil oleh biro perjalanan asing, maskapai penerbangan, perusahaan makanan dan minuman impor, serta hotel.

Kebocoran ini tidak hanya terjadi pada Negara berkembang. Negara maju seperti Australia juga mengalami leakage akibat pendatang dari Jepang. Meskipun mereka merupakan pendatang terbanyak ke Australia, namun biasanya mereka datang lewat biro perjalanan Jepang, mengunakan hotel milik Jepang, dan usaha-usaha lainnya.

Sebagai akibat dari efek leakage, industri pariwisata di negara maju sering jauh lebih menguntungkan per dolar yang diterima dari pariwisata di negara-negara yang lebih kecil. Kepulauan, khususnya, menderita kebocoran yang signifikan. Di negara-negara seperti Turki dan Inggris, manfaat bagi ekonomi dari pariwisata adalah dua kali jumlah dolar yang dibelanjakan oleh wisatawan. Di tempat-tempat yang lebih kecil, seperti Mikronesia dan Polinesia, untung yang diperoleh adalah setengah jumlah dolar yang dihabiskan. Beberapa lokasi telah berhasil meniadakan pengaruh leakage hampir seluruhnya. New York City mengklaim bahwa mereka menghasilkan tujuh dolar bagi perekonomian lokal per dolar yang dihabiskan oleh wisatawan. Bagi banyak Negara, sumber kebocoran (leakage) tidak dapat dihindari. Hotel dan maskapai penerbangan asing sangat dibutuhkan bagi pariwisata. Namun, dengan mendorong keterlibatan dalam negeri dalam industri pariwisata, dapat mengurangi kebocoran. Negara juga dapat membatasi penggunaan mata uang asing, mengurangi efek dari transfer harga, dan sebagainya. Misalnya, suatu Negara mengharuskan pengunjung untuk memiliki sejumlah uang Negara tersebut sebelum memasuki Negara yang akan dituju.

2. Enclave Tourism yang dimaksud dengan enclave tourism adalah tujuan wisata yang mengatur wilayahnya sedemikian rupa, sehingga wisatawan dapat memenuhi seluruh keinginannya di situ tanpa pergi mengunjungi wilayah lain.

Contohnya Sun and Sand Resort di Karibia. Bisnis lokal sering mencari kesempatan untuk memperoleh keuntungan lewat paket liburan. Dengan menyediakan berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, mereka dapat membuat pelanggan betah untuk tinggal di lokasi mereka, misalnya resort atau kapal pesiar. Sayangnya, dengan begitu, tidak banyak kesempatan bagi masyarakat lain untuk memperoleh pendapatan dari para turis. The Organization of American States (OAS) mengadakan survei di industri pariwisata Jamaika, hasilnya adalah industri yang tergolong enclave tourism mendapatkan pendapatan terbesar, yang berdampak pada berkurangnya pendapatan bagi akomodasi lainnya. Industri kapal pesiar juga menjadi contoh lain bagi enclave tourism. Pada tahun 1999, total penumpang kapal pesiar secara internasional adalah 8,7 juta orang. Itu tidak termasuk kapal pesiar yang melewati sungai. Pada banyak kapal, terutama di Karibia (tujuan pelayaran yang paling populer di dunia dengan 44,5% dari penumpang kapal pesiar), tamu didorong untuk menghabiskan sebagian besar waktu dan uang mereka di atas kapal, dan kesempatan untuk menghabiskan di beberapa pelabuhan atau persinggahan kerap dibatasi.

3. Biaya Infrastruktur Pengembangan pariwisata dapat menyebabkan pemerintah dan pembayar pajak setempat mengeluarkan uang yang lebih banyak. Pengembangan fasilitas seperti tempat-tempat hiburan, hotel, bandara, dan juga penawaran-penawaran yang digunakan untuk menarik investor, menggunakan biaya yang sangat besar. Dengan demikian, pemerintah pada akhirnya mengurangi anggaran pada bidang-bidang penting lainnya, seperti kesehatan dan pendidikan.

4. Kenaikan Harga Peningkatan permintaan untuk layanan dan barang dari wisatawan akan menimbulkan kenaikan harga yang berpengaruh negatif terhadap penduduk lokal yang pendapatan tidak meningkat secara proporsional. San Francisco State University study Belize menemukan bahwa, sebagai konsekuensi dari pengembangan pariwisata, harga untuk penduduk setempat meningkat sebesar 8%. Pengembangan Pariwisata dan kenaikan terkait permintaan real estate dapat secara dramatis meningkatkan biaya bangunan dan nilai tanah . Hal ini tidak hanya membuat masyarakat lokal kesulitan, terutama di negara berkembang, untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka sehari-hari, juga dapat mengakibatkan dominasi oleh orang asing di pasar tanah dan migrasi yang mengikis kesempatan ekonomi bagi penduduk setempat. Di Kosta Rika , hampir 65% dari hotel yang ada merupakan milik asing.

5. Ketergantungan Ekonomi Masyarakat Setempat pada Pariwisata diversifikasi dalam suatu perekonomian memang baik, namun jika suatu negara atau wilayah tergantung untuk kelangsungan ekonomi pada satu industri, dapat menempatkan tekanan besar terhadap industri ini serta orang yang terlibat untuk melakukan dengan baik . Banyak negara, khususnya negara berkembang dengan sedikit kemampuan untuk mengeksplorasi sumber daya lainnya, telah menggunakan pariwisata sebagai cara utama untuk meningkatkan perekonomian . Di Gambia, misalnya, 30% dari tenaga kerja langsung maupun tidak langsung bergantung pada pariwisata. Sebenarnya, bergantung pada pariwisata bukan merupakan solusi yang cukup baik, apalagi dalam perekonomian, karena sangat beresiko. Bencana alam seperti gempa bumi atau puting beliung, dapat merusak sumber pariwisata. Sehingga bergantung pada pariwisata bukan satu-satunya jalan.

6. Jenis Pekerjaan Musiman. Masalah yang dihadapi pekerja musiman adalah: Ketidakamanan pekerjaan (sekaligus pendapatan). Tidak ada jaminan pekerjaan dari satu musim ke musim berikutnya. Kesulitan dalam mendapat pelatihan, tunjangan kesehatan yang berhubungan dengan pekerjaan, serta pengakuan atas pengalaman mereka.

Dan jika dilihat dari sisi positifnya terdapat 5 ( lima ) poin, yaitu :

1. Menghasilkan Devisa Negara. Pengeluaran pariwisata menghasilkan pendapatan bagi perekonomian Negara tuan rumah dan dapat merangsang investasi yang diperlukan untuk membiayai pertumbuhan sektor ekonomi lainnya. Beberapa negara berusaha untuk mempercepat pertumbuhan ini dengan mengharuskan pengunjung untuk membawa sejumlah mata uang asing saat mereka berkunjung. Indikator penting dari peran pariwisata internasional adalah pembangkit penghasilan devisa Negara.

2. Kontribusi Pendapatan Pemerintah Kontribusi langsung diperoleh dari pajak penghasilan pekerja pariwisata, dan pebisnis pariwisata. Serta secara langsung dari para turis lewat pajak keberangkatan. Kontribusi tidak langsung diperoleh dari pajak dan pungutan wajib barang dan jasa yang disediakan untuk turis. WTO memperkirakan, keseluruhan pajak langsung, tidak langsung, dan pajak personal pada tahun 1998 adalah sejumlah 800 miliar US dollar dan menjadi dua kali lipat pada tahun 2010.

3. Peningkatan Lapangan Kerja Perluasan yang cepat dalam sektor pariwisata telah meningkatkan jumlah lapangan kerja. Contohnya, pada tahun 1995, akomodasi hotel saja telah mempekerjakan 11.3 juta pekerja di seluruh dunia. Pariwisata dapat menghasilkan pekerjaan secara langsung lewat hotel, restoran, toko cindramata, dan sebagainya. Pariwisata juga menghasilkan pekerjaan secara tidak langsung lewat penyedia barang dan jasa yang dibutuhkan untuk kepentingan bisnis pariwisata. Secara keseluruhan, pariwisata menyumbang 7% lapangan pekerjaan di seluruh dunia.

4. Pendorong Investasi Infrastruktur Pariwisata dapat mendorong pemerintah local untuk mengembangkan infrastruktur seperti, jalan raya, air bersih, listrik, dan sebagainya. Dengan meningkatnya fasilitas pariwisata, secara otomatis juga meningkatkan kualitas hidup bagi penduduk setempat.

5. Kontribusi bagi Ekonomi Lokal. Karena lingkungan adalah aset dasar dari industri pariwisata, pendapatan pariwisata sering digunakan untuk meningkatkan nilai ekonomis dari wilayah yang dilindungi. Selain itu, pendapatan pariwisata juga dihasilkan lewat pekerja informal (contohnya: pedagang kaki lima, pramuwisata informal, pengemudi becak). Sisi positif dari pekerja informal adalah, akan ada pendapatan bagi masyarakat setempat yang terlibat dalam pariwisata.
Pada tahun 1998, dampak pengeluaran wisatawan terhadap pendapatan masyarakat mencapai 45,3%, sedangkan dampak dari investasi di sektor pariwisata adalah 6,3%. Ini berarti bahwa secara keseluruhan, industri pariwisata menyumbang sebesar 51,6% terhadap pendapatan masyarakat Bali. Dilihat dari kesempatan kerja, pada tahun 1998 sebesar 38,0% dari seluruh kesempatan kerja yang ada di Bali dikontribusikan untuk pariwisata. Lebih lanjut lagi dikatakan bahwa dampak pengeluaran wisatawan terhadap perekonomian di Bali terdistribusikan ke berbagai sektor, bukan saja hotel dan restoran. Distribusi juga terserap ke sektor pertanian (17,93%), sektor industri dan kerajinan (22,73%), sektor pengangkutan dan komunikasi (12,62%), sektor jasa-jasa (12,59%), dan sebagainya. Hal ini sejalan dengan data mengenai distribusi pengeluaran wisatawan. Data menunjukkan bahwa selama di Bali, pengeluaran wisatawan yang terserap ke dalam ‘perekonomian rakyat’ cukup tinggi. Selain menghasilkan devisa pariwisata juga memberikan dampak ekonomi secara langsung bagi masyarakat sekitar,seperti contohnya adalah tiket masuk suatu kawasan obyek wisata.

 

 Baca Juga: Public Area - Memeriksa peralatan, Jenis bahan pembersih, Pemilihan dan penggunaan bahan pembersih Beserta Memelihara dan menyimpan alat pembersih

 

 

Penelusuran yang terkait dengan Dampak Positif dan Negatif Pariwisata

  • dampak positif dan negatif pariwisata di bidang lingkungan
  • dampak positif dan negatif pariwisata di bidang budaya
  • dampak positif dan negatif pariwisata di bidang polkam
  • dampak positif dan negatif pariwisata di bali
  • dampak negatif yang timbul dari adanya jasa pariwisata adalah
  • dampak positif pariwisata bagi wisatawan
  • jelaskan dampak positif pariwisata terhadap masyarakat di daerah tujuan wisata
  • dampak positif dan negatif cinderamata

Belum ada Komentar untuk "Dampak Positif dan Negatif Pariwisata dari Aspek Lingkungan dan Aspek Ekonomi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel