Pengertian Waiter Meliputi Prosedur Kerja, Ketentuan Penampilan dan Sikap Pelayanan Waiter/Waitress

Sumber Gambar : KampusElizabeth.com

Pengertian Waiter atau Waitress

waiter atau waitress adalah karyawan atau karyawati di dalam sebuah restaurant yang bertugas   menunggu tamu- tamu sehingga merasa mendapat sambutan dengan baik dan nyaman, mengambil pesanan makanan dan minuman serta menyajikannya, juga membersihkan restaurant dan lingkungannya serta mempersiapkan meja makan (table setting) untuk tamu berikutnya.

 

Baca Juga: Pengertian English Service Adalah - Ciri-ciri, Set Up, Peralatan, Sistem Pelaksanaan, Keuntungan dan Kelemahan English Service

 

Prosedur Kerja Waiter atau Waitress

prosedur kerja waiter atau waitress pada garis besarnya dapat dibagi menjadi tiga periode, yaitu:


1)  Sebelum restaurant buka (pre-opening)

  • memeriksa table setting secara keseluruhan
  • memeriksa side stand
  • membersihkan peralatan makan
  • mempersiapkan peralatan makan
  • mempersiapkan daftar makanan, minuman, serta wine list
  • melengkapi peralatan meja makan sesuai dengan pesanan tamu jika tamu tersebut telah memesan meja terlebih dahulu.

2) Selama restaurant buka (during operation)

  • menyambut dan mengantar tamu ke meja
  • mengambil pesanan makanan atau minuman serta memberikannya pada tamu yang memesannya
  • melayani tamu secara keseluruhan dengan baik
  • memeriksa apakah makanan-makanan yang telah dipesan sudah dapat dihidangkan kepada tamu
  • menyajikan pesanan tamu
  • menangani pembayaran
  • melepas tamu dengan harapan akan datang kembali.

3) Setelah restaurant tutup (closing)

  • merapikan meja, kursi, dan menyusunnya di tempat masing-masing
  • membersihkan dan menyimpan dengan aman peralatan restaurant
  • menyimpan kembali menu, wine list dan drink list
  • mencatat peristiwa atau masalah penting dalam log book
  • membuat “guest history” (kebiasaan tamu atau repeater guest)
  • mematikan listrik dan semua peralatan yang tidak terpakai
  • mengunci restaurant dan meninggalkan restaurant dalam keadaan aman.

 

 Beberapa ketentuan mengenai penampilan

1.Kebersihan badan (Cleanlines of the body)

  • Kebersihan badan harus mendapat peratian ang utama, badan yang kotor dan tidak terpelihara kebersihannya akan langsung merusak pelayanan yang diberikan kepada tamu. Untuk itu seseorang pramusaji harus mandi 3 kali sehari dan diusahakan menggunakan air hangat.

2.Kulit (skin) 

Kesehatan dan kesegaran kulit harus mendapat perhatian yang utama. Kulit juga sangat menentukan nilai dan mutu pelayanan yang diberikan kepada tamu.

  • Harus banyak minum, makan buah-buahan, cukup tidur dan istirahat untuk menjaga kesehatan tubuh.
  • Laksanakan diet khusus untuk perawatan kulit
  • Segala macam penyakit kulit harus diberantas.

3.Rambut (hair)
 Masalah rambut juga tidak boleh diabaikan begitu saja. Rambut ialah mahkota bagi diri dan harus dijaga kebersihannya, kesehatan dan kerapiannya.

  • Cuci rambut dengan shampoo yang serasi dalam waktu tertentu untuk menjaga kebersihan rambut.
  • Pergunakan minyak rambut, sisir dengan rapi. Rambut yang acak-acakan mencerminkana pribadi yang acak-acakan juga.
  • Bebaskan rambut dari kutudan ketombe, jaga agara jangan sampai menimbulkan aroma atau bau yang tidak sedap.
  • Pria tidak dibenarkan memanjangkan rambut.
  • Dilarang menyisir rambut atau menggaruk-garuk kepala ditempat umum terutama didekat dapur, meja makan dan peralatan makan.
  • Dilarang memegang rambut atau kepala pada saat melayani tamu.
  • Bagi wanita dibenarkan memanjangkan rambut hingga atas bahu. Teteapi jika dipanjangkan lebih dari sebatas bahu dengan alasan pribadi maka rambut harus ditutup dengan hair nett.

4. Kumis dan Jenggot (Beard and Moustachi) 

  • Bagaimana juga service yang diberikan kepada tamu akan bernilai lebih baik jika karyawan yang memberikannya tidak memelihara kumis dan jenggot. Oleh sebab itu memelihara kumis dan jenggot dilarang sama sekali.

5.Tangan dan Kuku (Hands and Nails)

  • Kuku dan tangan harus bersih untuk menjamin kebersihan pelayanan yang diberikan kepada tamu.
  • Harus mencuci tangan sehabis merokok atau keluar dari refreshing room atau toilet.
  • Seorang karyawan tata hidangan makanan tidak boleh memelihara dan memanjangkan kuku. Ujung kuku kaki harus dipotong rapi dan tidak kelihatan kotor.
  • Pelihara kesehatan kulit telapak tangan, pergunakan jeruk nipis untuk mencuci tangan agar kulit menjadi lembut dan halus.
  • Jari tangan jangan ada kesan nikotin bagi yang merokok.
  • Hindari pemakaian cat kuku yang keras.

6.Mulut dan Gigi (Mouth and Teeth)
 Bagian ini merupakan bagian terpenting dan tidak boleh dianggap remeh. Hal ini disebabkan karena setiap karyawan akan berhadapan dengan setiap tamu, atasan dan juga teman kerja.

  • Sikatlah gigi minimal 3kali dalam sehari dengan menggunakan pasta dan sikat gigi yang serasi.
  • Sering berkumur-kumur apalagi jika berjam-jam tidak makan sesuatu.
  • Makanlah dengan teratur, kesehatan perut akan berhubungan dengan rongga mulut.

7.Kaki, kaus kaki dan sepatu (Feet,Stocking and Shoes)
 Kebersihan dan kesegaran kaki haruslah dipelihara secara cermat. Kaus kaki tidak boleh dipergunakan secara panjang sehingga menimbulkan bau kotoran busuk.

  •  Pakai talcum powder pada telapak kaki supaya tetap segar meskipun banyak berjalan atau berdiri.
  • Pada waktu malam hari, ganjalah betis dan tumit dengan bantal sehingga ketinggiannya melebihi kepala, dengan cara demikian peredaran darah akan berjalan lancer dan akan mengurangi keletihan dan jari kaki tidak cepat rusak.
  • Hindari pemakaian sepatu yang ujung nya lancip agar tidak menimbulkan keletihan.
  • Bahan sepatu harus terbuat dari kulit yang bewarna gelap, selalu disemir sehingga bersih dan mengkilap.
  • Selalu perhatikan telapak sepatu, apakah ada sepatu yang menonjol.
  • Wanita dilarang memakai sepatu yang bertumit tinggi ketika sedang bertugas. Dianjurkan memakai stocking yang sama dengan warna kulit.

8.Emas dan Perhiasan (Gold and Jewerly)

  • Dilarang memakai perhiasan secara menyolok.
  • Karyawan wanita dilarang memaki ear ring ketika bertugas.
  • Hindari segala bentuk penampilan menyolok ketika bertugas.

9.Pakaian Seragam (Uniform) 

Perusahaan yang baik akan selalu memperhatikan uniform yang akan diberikan kepada karyawan dalam periode yang telah ditentukan, karena uniform ini dianggap sebagai cermin dari bonafiditas perusahaan. Melalui uniform akan dilihat bagaimana corak manajemen perusahaan tersebut. Oleh sebab itu para karyawan harus memperhatikan ketentuan tentang uniform yaitu :

  • Pakaian seragam yang diberikan harus dan hanya dipakai dalam kerja.
  • Harus merasa bangga dengan uniform tersebut.
  • Uniform harus senantiasa dirawat secara baik agar tetap rapi, bersih dan tahan lama.
  • Pakaian dinas harus dikenakan dengan baik dan benar.
  • Waiter harus memakai dasi kupu-kupu.
  • Hendaknya selalu memperhatikan kerapian penampilan dicermin yang terdapat di ruang locker.


Formulasi Sikap Pelayanan Waiter/Waitress

Ada tiga pokok kaidah pelayanan yang sangat mendasar dimana antara yang satu dengan yang lainnya saling memiliki dan saling keterkaitan, yaitu :

Persiapan Pelayanan

Persiapan pelayanan yang dimaksud disisni bukan dalam arti yang sempit yaitu mempersiapkan hidangan untuk disajikan, tetapi persiapan dalam arti luas, yaitu persiapan mental dan fisik penyaji serta berbagai piranti kerja yang mendukung terciptanya kelancaran pelayanan.
Dengan demikian persiapan pelayanan dalam skala luas dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu:


a. Persiapan Fisik
Persiapan    fisik    penting    dilakukan    waiter/s    sebelum melaksanakan tugas.
waiter tidak akan bisa memberikan layanan tanpa fisik yang siap. Diantara persiapan fisik tersebut adalah:

  • Berpakaian rapi, pantas, dan benar.
  • Menampilkan raut muka yang jernih serta menunjukan keceriaan.
  • Sikap tubuh lentur dan luwes.
  • Sopan dan ramah tampil melalui air muka dan sikap tubuh.
  • Menunjukkan kondisi sehat jasmani.
  • Sikap siap untuk bekerja.

 
Sehubungan dengan penjagaan kesehatan ini waiter perlu menjaga agar tidak larut dalam pekerjaan, mengatur tempo emosional serta menghindari makanan yang terlalu banyak mengandung lemak. Waiter/s juga harus berupaya menghindarkan stres. Caranya ialah selalu menikmati pekerjaan dan menghitung berkah yang diperoleh dari pekerjaan tersebut.Persiapan fisik yang benar akan menyebabkan waiter/s dapat memberikan pelayanan yang prima kepada tamu-tamunya.
 

b. Persiapan Mental
Dalam rangka mempersiapkan mental agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik, waiter harus memelihara konsentrasi, selalu percaya diri dan merasa bangga dengan tugas-tugas nya. Ia juga harus menjauhkan complain serta masalah-masalah pribadi ketika akan bekerja.
Waiter/s perlu memelihara konsentrasi pemikirannya agar perhatiannya mengarah terhadap pekerjaan yang akan dilakukan. Agar pemusatan pemikiran dapat dilakukan dengan sempurna beberapa hal perlu menjadi pedoman, antara lain:

  • Menganggap pekerjaan adalah sebagai hobby
  • Semua yang dimiliki diperoleh dari kerja tersebut.
  • Pekerjaan yang dilakukan itu merupakan ibadah.


c. Persiapan alat bantu

Yang dimaksud dengan alat-alat bantu segala macam peralatan yang dipergunakan dalam bekerja seperti:

  • Alat tulis menulis
  • Alat-alat makan minum
  • Alat-alat penyajian
  • Dan sebagainya.

 Interaksi

Proses interaksi diawali dengan datangnya tamu ke outlet penjualan. Pada saat yang sama proses pelayanan juga dimulai dengan melakukan penyambutan.
Proses interaksi berlanjut dengan timbulnya komunikasi, dimana melalui proses komunikasi ini kedua pihak mengharapkan memeperoleh pengertian masing-masing. Pihak waiter berupaya untuk dapat memahami apa yang diinginkan tamu, sedangkan pihak tamu yang datang akan memahami berbagai informasi yang diberikan berkaitan dengan kebutuhan. Kecocokan dalam berkomunikasi akan  menghasilkan hal-hal positif bagi kedua belah pihak.
Khusus bagi waiter/s, pertanyaan yang diajukan tamu harus disadari sebagai sesuatu permintaan informasi dan bukan merupakan interogasi. Tamu menginginkan penjelasan atas sesuatu atau kepastian dari sesuatu yang diinginkan. Tamu tersebut juga menginginkan keterangan yang lengkap dan terinci menyangkut kebutuhannya sehubungan dengan persyaratan yang ditetapkan perusahaan. Namun demikian, apapun jenis pertanyaan yang diajukan tamu, waiter harus siap menjawabnya dengan cara yang sopan, jelas dan ramah. Apalagi yang menyangkut produksi yang dijual seperti bahan-bahan yang digunakan, porsi, harga, dan lain sebagainya.

 

 Tindak Lanjut Pelayanan

Tindak lanjut pelayanan setelah interaksi adalah pelaksanaan pelayanan memenuhi kebutuhan tamu, sesuai permintaan.  Dalam pelaksanaan pelayanan ini seluruh kesepakatan dengan tamu harus dapat direalisasikan berdasarkan ketentuan dan standart pelayanan yang ditetapkan sebelumnya.

 

Baca Juga: Pengertian American Service Adalah - Langkah Penghidangan, Set Up, Peralatan, Sistem Pelaksanaan, Keuntungan dan Kelemahan American Service

 

Demikian Penjelasan Tentang Pengertian Waiter Meliputi  Prosedur Kerja, Ketentuan Penampilan dan Sikap Pelayanan Waiter/Waitress. Semoga Bermanfaat dan Jangan Lupa Selalu Kunjungi  Materismk.my.id   Untuk Mendapatkan Materi Lainnya

 

Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Waiter / Waitress

  • perbedaan waiter dan waitress
  • sop waiter
  • penampilan waiter
  • gaji waiter
  • syarat menjadi waiter
  • pengalaman kerja jadi waitress
  • materi training waiter
  • perbedaan runner dan waiters

 

Belum ada Komentar untuk "Pengertian Waiter Meliputi Prosedur Kerja, Ketentuan Penampilan dan Sikap Pelayanan Waiter/Waitress"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel